Alat Peraga Matematika – Dalam kegiatan belajar mengajar matematika, penggunaan media pembelajaran merupakan aspek penting untuk menunjang keberhasilan belajar.
Media pembelajaran ini berfungsi sebagai sarana memudahkan anak untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru.
Anak atau siswa akan lebih mudah memahami karena media pembelajaran biasanya lebih mudah ditangkap karena bentuk nyata atau konkret.
Berikut beberapa alat peraga matematika yang terdiri dari berbagai macam alat peraga edukatif.
Simak pembahasan di bawah berikut ini!
Alat peraga matematika
Metode belajar anak mempengaruhi tumbuh kembang anak tersebut, itu sebabnya sebagai seorang guru anda perlu memahami metode yang tepat yang akan anda gunakan di kelas.
Alat peraga matematika berfungsi sebagai pengoptimal proses belajar dan mengajar.
Selain itu alat peraga ini juga membantu anak untuk lebih mudah memahami mata pelajaran matematika terutama siswa sekolah dasar.
Beberapa contoh alat peraga matematika yang paling sering digunakan di lingkungan sekolah adalah neraca atau timbangan bilangan, sempoa, papan berpaku atau geoboard, mata domino, dan sebagainya.
Manfaat penggunaan alat peraga ini juga mengoptimalkan proses belajar mengajar dan meningkatkan sensor motorik anak.
Manfaat alat peraga matematika
1. Meningkatkan sensor motorik
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, alat peraga matematika bisa meningkatkan Sensor motorik sekaligus imajinasi anak.
Ini dikarenakan penggunaan alat peraga mewajibkan anak untuk bergerak memindahkan suatu barang ketika melakukan proses perhitungan.
Alat peraga matematika dengan warna yang berwarna-warni bisa memicu imajinasi anak serta mendorongnya menjadi lebih kreatif dan bersemangat dalam proses belajar.
Penggunaan warna dalam alat peraga juga menarik minat anak dengan anggapan bahwa alat peraga tersebut merupakan mainan.
2. Meningkatkan daya ingat
Alat peraga matematika digunakan untuk proses perhitungan, pertambahan, perkalian, pengurangan, dan juga pembagian.
Hal ini dipercaya dapat meningkatkan daya ingat anak dan daya tangkap anak karena dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami.
Belajar matematika dengan cara yang menyenangkan seperti bermain membuat anak menyukai matematika sebagai pelajaran yang mudah, bukan pelajaran yang menakutkan dan menyulitkan.
3. Memotivasi anak
Menggunakan alat peraga juga dapat meningkatkan motivasi anak belajar pelajaran matematika.
Umumnya anak-anak tidak menyukai perintah untuk belajar sesuatu yang baru apalagi dengan kesan pertama bahwa Matematika adalah pelajaran yang sulit dan rumit.
Dengan penggunaan alat peraga ini, matematika jadi lebih menyenangkan, memicu rasa ingin tahu, dan seru.
Proses pembelajaran seperti ini akan membuat anak merasa tertantang untuk memulai mencoba sesuatu yang baru yang tidak merasa cepat putus asa karena salah memberikan jawaban.
Baca Juga : Tanda Dalam Matematika Lengkap
Contoh alat peraga matematika
1. Neraca bilangan
Neraca bilangan atau timbangan bilangan terdiri dari timbangan dan beberapa kayu atau batu.
Batu timbangan ini memiliki bobot yang sama dengan tangan neraca di bagian sisi lain atau batas-batas memakai paku untuk menggantungkan batu timbangan.
Alat peraga jenis ini digunakan untuk mempelajari perhitungan pengurangan, pembagian, perkalian, dan penjumlahan siswa sekolah dasar.
Panjang tangan alat peraga ini dibuat dengan menyesuaikan keperluan perhitungan.
2. Papan berpaku atau geoboard
Papan berpaku berbentuk persegi panjang dengan beberapa paku yang terpasang membentuk suatu pola yang terhubung dengan karet.
Alat peraga sekolah dasar ini digunakan untuk mempelajari berbagai macam bangun datar dan menentukan luas permukaannya.
Penggunaan pola paku yang dihubungkan dengan karet akan terlihat lebih nyata dan mudah dimengerti daripada menggunakan balok kayu atau kertas.
3. Kerangka bangun ruang
Dalam pemahaman geometri atau bangun ruang, anda bisa mengenalkan alat peraga kerangka bangun ruang untuk membantu anak memahaminya.
Berguna untuk mengenalkan sifat-sifat bangun ruang, bagian-bagian bangun ruang, dan perhitungan geometri.
Kerangka bangun ruang digunakan oleh siswa sekolah dasar dan siswa sekolah menengah pertama yang sudah memiliki mata pelajaran geometri.
4. Alat peraga jam sudut
Alat peraga jam sudut juga digunakan siswa sekolah dasar hingga Sekolah Menengah Pertama.
Kegunaannya untuk memahami cara membaca jam, pengenalan jenis sudut, dan menentukan besar sudut.
Alat peraga jam sudut sama seperti jam pada umumnya, tetapi jam ini memiliki dua lingkaran di mana lingkaran pertama sebagai papan jam dan lingkaran kedua untuk mengukur besarnya sudut antara kedua jarum jam.
5. Dakon KPK dan FPB
Dakon KPK dan FPB adalah permainan tradisional yang digunakan untuk mengajar materi matematika mengenai FPB dan KPK dari pasangan dua bilangan atau lebih.
Permainan ini menyerupai permainan congklak tradisional yang digabungkan dengan pelajaran matematika.
Alur permainannya juga mirip dan bisa diajarkan kepada siswa sekolah dasar.
Untuk memainkan permainan ini, siswa hanya perlu mengetahui kelipatan dan faktor dari suatu bilangan sebelum mulai bermain.
Lalu kita memasukkan biji dakon ke dalam lubang yang menjadi faktor atau kelipatan dari bilangan tersebut.
Yang perlu anda perhatikan adalah siswa harus memilih bilangan terbesar dari 2 biji dakon yang ada di lubang untuk mencari FPB.
Sedangkan untuk mencari jumlah KPK, billy bilang apabila terdapat dua biji 8 di dalam lubang.
6. Menara Hanoi
Menara Hanoi dikembangkan oleh Edouard Lusac pada tahun 1885.
Permainan ini dibuat untuk menanamkan konsep urutan, besaran, paling sedikit, paling banyak, dan sama besar.
Cara bermain Menara Hanoi anda diminta untuk memindahkan sejumlah cakram yang besarnya teratur.
Menara Hanoi dikhususkan untuk melatih anak berpikir logis, menemukan relasi antara jumlah loncatan minimum, dan kepingan secara induktif.
7. Tangram
Tangram disebut juga 7 keping ajaib atau bujur sangkar ajaib.
Alat peraga ini sesuai dengan namanya terdiri dari 7 keping bentuk geometri dasar yaitu 1 bujur sangkar kecil, 1 jajar genjang, dan 5 segitiga siku-siku sama kaki.
Tangram digunakan untuk memudahkan siswa mempelajari bentuk bangun datar dan cara membentuk bangunan-bangunan tertentu.
Cara bermain tangram adalah dengan merangkai potongan keping tangram dengan menempelkan Sisi yang sama panjang untuk memperoleh bentuk bangunan geometri yang diinginkan.
Permainan ini cocok untuk siswa sekolah dasar yang sudah mengerti konsep bentuk bangun datar dan konsep kongruen.
Kisaran kan ngajak Siswa belajar bentuk bangunan yang lebih sederhana terlebih dahulu kemudian lanjut ke level yang lebih tinggi.
8. Pantik
Pantik adalah singkatan dari papan statistik.
Alat yang satu ini dibuat untuk media belajar ilmu statistika.
Alat ini digunakan untuk membuat Siswa lebih mengerti modus, mean, kuartil bawah, kuartil atas, median dalam data tunggal.
9. Ular tangga tiga dimensi
Ular tangga tiga dimensi digunakan sebagai alat peraga yang intinya mengajarkan para siswa belajar bentuk bangun ruang.
Baper atau batang perkalian
Nama alat peraga yang satu ini memang sangat unik, tetapi penggunaannya sangat efektif.
Para siswa sekolah dasar hingga jenjang diatasnya bisa mempelajari operasi bilangan bulat melalui alat peraga yang satu ini.
Batang perkalian memang dikhususkan untuk mempermudah menghitung operasi perkalian bilangan bulat.
Baca Juga : Angka Romawi Dari Angka 1 Hingga 2000 dan Cara Menulisnya yang Benar
Kesimpulan
Itu dia contoh alat peraga matematika yang menarik dan menyenangkan bagi siswa.
Anda perlu memperhatikan cara memainkan permainan atau alat peraga tersebut agar siswa dapat menyesuaikan dan memahami materi yang sudah dan akan diberikan.
Jadi, mulai sekarang anda bisa menerapkan cara belajar atraktif dan menyenangkan kepada siswa bahwa matematika bukan pelajaran yang sulit.
Apakah anda mengetahui contoh alat peraga matematika lainnya? Silakan tulis di kolom komentar dan bantu bagikan artikel ini ke lebih banyak orang lagi.