Alat pertanian tradisional ataupun modern merupakan beragam alat yang digunakan para petani atau pekerja yang berhubungan dengan tanah untuk memudahkan pengolahan lahan dan pemanfaatan hasil pertanian.
Alat dan mesin pertanian biasanya disingkat dengan alsintan.
Peralatan ini merupakan bagian yang cukup krusial dimana kondisi lahan pertanian tidak cukup sumber daya manusianya.
Jadi alat-alat ini akan membantu para petani untuk memaksimalkan pekerjaan meskipun dalam jumlah orang yang sedikit.
Artikel kali ini akan membahas tentang alat pertanian tradisional dan modern beserta fungsinya yang harus anda ketahui.
Alat pertanian tradisional
Alat pertanian tradisional yang akan dibahas kali ini sebenarnya masih banyak digunakan dan juga dijual di pasaran.
Pada zaman dahulu sebelum adanya alat pertanian modern seperti yang ada sekarang ini, nenek moyang kita menggunakan alat pertanian tradisional yang beberapa masih digunakan sampai sekarang.
Meskipun begitu, seiring dengan perkembangannya alat-alat pertanian ini ini semakin modern dengan perbaruan inovasi teknologi yang ada.
Hal ini tentunya akan mempermudah para petani untuk memaksimalkan pekerjaan dan tidak memakan waktu yang lama.
Di bawah ini beberapa alat pertanian tradisional yang biasa digunakan di Indonesia.
1. Pacul
Pacul atau cangkul berguna untuk membelah, memecah, menggemburkan, dan membalik tanah.
Alasan mengapa para petani harus mencangkul tanah terlebih dahulu adalah agar tanah lebih gembur sehingga menghasilkan tanaman yang lebih baik.
Selain itu, fungsi dari cangkul atau Pacul juga untuk membersihkan tanah dari rumput dan meratakan tanah.
Cangkul umumnya terbuat dari kayu dan juga besi.
2. Arit
Arit merupakan alat pertanian bentuk seperti pisau melengkung dan pegangannya.
Sabit atau Arif biasanya digunakan untuk memotong rumput atau jerami.
Alat ini terbuat dari besi atau baja dengan pegangan kayu.
Dalam ilmu pertanian, arit dikenal sebagai pisau yang tajam menggergaji atau memanen padi, gandum, dan rumput untuk pakan ternak.
Cara kerja Arif yaitu cukup menebas tanaman di bagian bawah ah atau akar dengan satu kali ayunan.
Jika Anda menggunakan tangan kanan maka tangan kiri digunakan untuk memegang bagian atas tanaman yang akan anda tebas, begitu juga sebaliknya.
3. Garu
Garu merupakan alat pertanian dengan pegangan panjang dan ujung berbentuk seperti garpu.
Untuk pengolahan tanah, garu biasanya digunakan untuk tahap kedua yaitu dengan tujuan menggemburkan dan meratakan tanah, menata kelola air agar lebih baik, mencabut tanaman liar yang mengganggu dan berpotensi merusak hasil pertanian, serta mengangkat, memindahkan jerami.
Berikut ini beberapa jenis garu yang biasa digunakan dalam pertanian.
- Garu piring
Digunakan untuk memangkas rumput pada permukaan tanah yang akan ditanami, menggemburkan tanah agar siap untuk ditanami, dan menutup biji tanaman yang sudah disebar agar sepenuhnya tertimbun dengan sempurna.
- Garu paku
Ini merupakan garu yang memiliki shopee sebagai perata tanah, penghalus tanah setelah dibajak, dan menyayangi tanaman yang baru tumbuh.
Baru paku memiliki gigi yang menyerupai paku.
- Garu sisir
Ini merupakan jenis garu yang paling umum digunakan pada ada pekerjaan pengolahan tanah.
Tujuannya adalah untuk membuat tanah lebih subur dan lebih optimal pada saat lahan pertanian masih basah setelah diolah dengan alat bajak.
4. Gerejag atau gebotan
Meskipun sudah jarang digunakan, tetapi metode merontokkan bulir padi menggunakan alat pertanian yang satu ini masih tetap harus anda ketahui.
Gerejag atau gebotan memiliki beberapa susunan komponen dalam pembuatannya agar bisa digunakan secara optimal, berikut bahan-bahannya:
- Meja rak untuk meluruhkan bulir padi
Material pembuatannya menggunakan bambu yang dibelah dengan jarak kurang lebih sekitar 1 sampai dengan 2 cm.
- Rak peluruh bulir
Dibuat dengan menggunakan kayu atau bambu setinggi 4 kaki yang diletakkan di atas tanah.
- Sisi samping dan belakang
Biasanya ditutup menggunakan plastik, terpal, tikar, atau alat lainnya.
Diletakkan di sekitar tempat perontokan bulir padi.
Bagian depan gerejag atau gebotan dibiarkan terbuka begitu saja.
Gerejag atau gebotan banyak tidak digunakan lagi dikarenakan pembuatannya yang memakan waktu, tenaga yang besar, dan angka susut padi yang jauh lebih besar karena tidak semuanya bisa rontok.
Hal ini bisa membuat kerugian bagi para petani.
5. Ani-ani atau ketam
Alat pertanian tradisional selanjutnya yaitu Ani Ani atau ketam.
Ani-ani merupakan alat menyerupai pisau berukuran kecil dengan manfaat untuk memanen padi.
Cara kerjanya cukup mudah dan unik, ketam digunakan untuk memotong tangkai padi yang berisi bulir siap panen yang sudah penuh satu persatu.
6. Penancap atau penanam benih
Penancap atau penanaman benih atau taju digunakan sebagai alat penanam benih pada zaman dahulu.
Alat ini sudah tidak digunakan sama sekali karena penggunaannya cukup unik dan sedikit sulit yaitu dengan mengatur irama putaran tangan dan kaki agar bisa bekerja secara serempak.
7. Gasrok atau gosrok
Alat pertanian tradisional ini digunakan untuk menyuburkan tanah.
Dalam proses penggunaannya, ghost Rock bisa membuat akar padi terputus atau terpotong dengan mudah.
Manfaat terbesar dari penggunaan gosrok adalah dengan putusnya akar padi, para petani mengharapkan agar padi mereka dapat bercabang banyak.
8. Gepyok padi
Alat ini biasanya terbuat dari kayu atau bambu yang digunakan untuk meluruhkan bulir padi yang sudah matang dari batangnya yang telah dipotong menggunakan Ani Ani.
Hingga hari ini, gepyok pada masih digunakan oleh para petani tradisional.
9. Bajak
Bajak atau Luku atau Maluku adalah alat pertanian yang digunakan untuk mengolah tanah sebelum tanah ditanami.
Bajak digunakan pada tahap pengolahan tanah yang paling pertama sebelum proses selanjutnya dilakukan.
Bajak memiliki beberapa bagian dalam bahasa Jawa yaitu cekelan, pancadan, tanding, singkal, dan pasangan.
Mata bajak terbuat dari besi atau baja berbentuk runcing untuk dapat menembus tanah yang akan dibajak.
Mata bajak terdiri dari baju 3 Sisi dengan tamping dan bidang sisi datar pemotong.
10. Lesung
Lesung memiliki banyak nama di daerah yang berbeda di Indonesia.
Ada yang menyebutnya Lesung, lumpang, tampi, atau nyiru.
Ini digunakan sebagai wadah atau tempat menumbuk padi untuk memisahkan padi dari kulit sekamnya.
Umumnya bentuknya seperti perahu panjang yang terbuat dari kayu keras ataupun batu.
Lesum juga bisa digunakan untuk menumbuk beras yang akan dibuat tepung atau untuk menumbuk rempah-rempah.
Lesung memiliki alat penumbuk padi yang terbuat dari kayu atau batu dan biasanya ada di bagian ujung Lesung yang dinamakan Alu.
Alu berbentuk seperti tongkat kayu, di bagian tengahnya dibuat agak kecil yang berguna sebagai pegangan tangan penumbuk padi.
Sedangkan pada bagian bawahnya dibuat agak besar dan tumpul untuk menumbuk padi.
Kesimpulan
Sekian ulasan mengenai alat pertanian tradisional yang harus anda ketahui.
Meskipun sudah ada alat pertanian yang lebih canggih dan modern, alat pertanian tradisional masih banyak digunakan di masyarakat Indonesia dengan tujuannya masing-masing.
Semoga artikel ini bermanfaat, selamat kembali beraktifitas!