Alat-alat laboratorium biologi digunakan untuk fasilitasi tugas dan eksperimen para ahli biologi, para mahasiswa biologi, ilmuwan, bahkan para pelajar sekolah menengah atas IPA.
Beberapa alat-alat laboratorium biologi memiliki fungsi vital dan fungsi pendukung dalam sebuah penelitian.
Alat-alat ini mendukung segala aktivitas ilmiah yang merupakan tempat pusat para ilmuwan melakukan riset, percobaan, dan pengukuran.
Setiap alat-alat laboratorium biologi tentu memiliki fungsi dan bentuk objek yang berbeda-beda yang digunakan di berbagai kegiatan ilmiah.
Artikel kali ini akan membahas tentang daftar alat-alat laboratorium biologi yang harus anda ketahui beserta dengan kegunaannya.
Alat-alat laboratorium biologi
Alat-alat ini merupakan penunjang di setiap tahapan penelitian yang ada pada prosesi praktikum ilmiah.
Dan kegunaannya, alat-alat ini dimanfaatkan sebagai reparasi sekaligus pengukuran juga penentuan dalam percobaan.
Baca Juga : 80 Contoh Slogan Pendidikan Inspiratif untuk Masa Depan yang Cerah
Daftar alat-alat laboratorium biologi
1. Mikroskop
Mikroskop menjadi alat yang paling khas ditemukan di sebuah laboratorium.
Objek penelitian biologi kebanyakan adalah objek dengan ukuran kecil atau mikroskopis.
Sehingga dengan adanya mikroskop tentu sangat membantu kegiatan penelitian tersebut.
Mikroskop berfungsi untuk melihat objek dengan ukuran mikroskopik atau hampir tidak dapat dilihat secara kasat mata.
Jenis mikroskop terdiri dari berbagai macam jenis yaitu mikroskop cahaya, mikroskop elektron, dan mikroskop listrik yang merupakan jenis paling umum.
Mikroskop memiliki dua bagian yaitu non optik dan juga bagian optik.
Bagian optik umumnya dikenal sebagai bagian yang tidak menggunakan kaca, misalnya revolver, makrometer, mikrometer, kaki mikroskop, lengan tabung.
Bagian optik terdiri dari lensa okuler dan lensa objektif.
2. Autoklaf
Alat ini bentuknya mirip seperti alat presto yang digunakan untuk memasak.
Bedanya, alat ini digunakan untuk mensterilkan alat-alat kata perlengkapan yang ada di laboratorium biologi.
Cara kerjanya yaitu kan menggunakan pemanasan hingga 121 derajat Celcius dalam waktu 15 sampai dengan 20 menit.
Prinsip dalam autoklaf sama seperti penanak nasi, tetapi autoklaf memiliki tekanan yang menghasilkan panas lebih tinggi daripada penanak nasi pada umumnya.
Alat-alat laboratorium biologi harus harus steril sebelum digunakan oleh sebab itu dengan adanya autoklaf eksperimen atau penelitian akan lebih mudah disetrilkan.
Dengan suhu panas yang tinggi, apakah bisa membunuh kuman dan bakteri sehingga tidak dapat berkembang biak.
3. Lup atau kaca pembesar
Lup adalah salah satu alat optik yang berbentuk cembung dengan pegangan yang terbuat dari plastik atau besi untuk memudahkan peniliti menggunakannya.
Lup berfungsi hampir sama seperti mikroskop akan tetapi daya pembesarannya terbatas.
Kaca pembesar bisa melihat benda atau objek yang berukuran kecil, tetapi tidak sekecil ukuran yang dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop.
Dengan menggunakan Lup, objek berukuran kecil akan terlihat lebih besar dari ukuran asli.
4. Vasculum
Vasculum atau kotak Botani alat yang digunakan untuk menyimpan contoh spesimen.
Jika disimpan di dalam vasculum, spesimen tidak akan mudah kering.
Ukuran vasculum dengan panjang sekitar 30 cm, lebar 19 cm, dan tebal 8 cm.
Kotak vasculum terbuat dari bahan logam dilengkapi dengan ikat gantung agar mudah di bawa ke mana-mana.
5. Pinset
Pinset merupakan alat yang paling umum di laboratorium biologi.
Pinset digunakan untuk mengambil sebuah preparat atau bagian tubuh dari objek yang akan diteliti.
Untuk mengurangi kontaminasi pada objek, pinset yang digunakan harus dalam keadaan steril.
6. Kotak genetika
Kotak ini digunakan dalam percobaan genetika yang dimana didalamnya terdapat 500 kancing dengan 5 warna berbeda dan ini bisa dilekatkan atau dipisahkan satu sama lain.
Kotak genetika terbuat dari kayu atau plastik.
Kancing genetika tersebut berfungsi menyelidiki kemungkinan kombinasi gen dan prinsip dari ilmu genetika yang digunakan.
Misalnya persilangan monohibrid, kiptomeri, epistasis, dihibrid, dan hipostasis.
7. Plat tetes
Plat tetes terbuat dari bahan keramik dengan bentuk plat dengan jumlah cekungan 6, 12, dan 16.
Biasanya plat tetes digunakan pada uji keasaman larutan dan reaksi pengujian makanan untuk mengetahui kandungan yang ada pada makanan tersebut.
Plat tetes bisa juga digunakan untuk mereaksikan bahan cair ataupun padat dalam satu tempat.
8. Alat ukur tekanan tanah atau root presure
Alat untuk mengukur seberapa besar tekanan akar yang ada pada tumbuhan tertentu dengan bentuk menyerupai huruf s yang berasal dari pipa kapiler.
Pada dinding kaki alat ukur tekanan tanah diberi penanda skala, di bagian tengahnya terdapat reservoir untuk menampung air raksa.
9. Gelas arloji
Alat-alat laboratorium biologi selanjutnya yaitu gelas arloji yang terbuat dari kaca dengan bentuk bundar dan agak cekung.
Gelas arloji kan memiliki beberapa ukuran dan dapat digunakan ketika memanaskan gelas beaker.
Gelas arloji berguna untuk mengukur bahan atau objek pada suatu aktivitas ilmiah.
10. Gelas beaker
Gelas beaker atau gelas piala terbuat dari bahan borosilikat atau plastik dengan bentuk silinder dan alas yang datar.
Gelas ini memiliki ukuran berdasarkan volume yaitu 25 mili hingga 3 liter.
Dalam percobaan ilmiah, gelas beaker digunakan untuk bahan yang bersifat korosif, mengukur volume dalam jumlah banyak, menghindari kontaminasi atau penguapan cairan, dan sebagai penutup.
11. Cawan petri
Alat ini paling sering dijumpai di setiap laboratorium apapun.
Disebut juga dengan telepa petri berbentuk bundar dari bahan plastik atau kaca dan memiliki penutup.
Cawan petri memiliki kegunaan untuk mengembangbiakan mikroba pada percobaan mikrobiologi, penelitian tropi, kultur spora, khamir, dan jenis biji-bijian lainnya.
Ukuran wadah dan penutup terbuat dari bahan yang sama dengan ukuran yang berbeda, biasanya bagian wadah berukuran sedikit lebih kecil daripada penutup cawan petri.
12. Pipet Ukur
Pipet ukur memiliki prinsip yang sama seperti tetes pada umumnya, hanya saja pipet ukur terdapat Skala yang dimana setiap tetes yang dikeluarkan sudah terukur pada pipa tersebut.
Penggunaan pipet Ukur bertujuan untuk menghasilkan pengukuran yang lebih valid.
13. Gelas ukur
Gelas ukur memiliki beberapa ukuran ada yang berukuran 10 ml hingga 2 l.
Alat ini memiliki bentuk pipa dari bahan plastik atau kaca yang lebar di bagian bawahnya untuk menjaga kestabilan gelas tersebut.
Di dalam laboratorium, gelas ukur digunakan untuk mengukur volume dari larutan.
14. Kaki Tiga
Alat-alat laboratorium biologi ini berbentuk rangkaian besi dengan kaki berjumlah 3 buah dan pada bagian atasnya berbentuk lingkaran.
Kaki tiga memiliki kegunaan untuk menyangga ring diatasnya sebagai alat pemanas sederhana.
15. Pipet tetes
Pipet tetes digunakan untuk memindahkan cairan yang sudah diukur sebelumnya.
Bentuk dan ukuran pipet tetes ada beberapa macam dengan fungsi yang hampir sama.
Pipet tetes dengan ukuran kecil hanya dapat memindahkan cairan dalam jumlah sedikit begitu pula sebaliknya.
Alat ini sangat berguna untuk membantu proses percobaan yang ada di laboratorium biologi.
16. Kawat kasa
Memiliki fungsi sebagai penahan pengukur gelas beaker atau gelas labu.
Kawat kasa diletakkan di atas ring Kaki Tiga yang berguna ketika proses pemanasan dengan bunsen atau spirtus.
17. Tabung reaksi
Alat-alat laboratorium biologi yang paling umum yaitu tabung reaksi yang terbuat dari bahan kaca atau plastik.
Bentuk dan ukurannya beragam, ada yang kecil sebesar ibu jari manusia, dan ada juga yang berukuran besar atau disebut juga labu didih.
Tabung reaksi berguna untuk mencampurkan 1 bahan dengan bahan lain dalam bentuk cairan atau padat sehingga akan menghasilkan suatu reaksi.
Tabung reaksi biasanya digunakan pada pengujian kualitatif campuran.
18. Mortar dan pestle
Dalam Bahasa Indonesia, kita mengenalnya dengan bahasa Lesung dan Alu yang merupakan alat laboratorium untuk menghaluskan atau menghancurkan zat padat dan kristal.
Misalnya menghaluskan bahan-bahan percobaan seperti dedaunan, protein, akar, biji-bijian, dan lain-lain.
19. Penjepit tabung reaksi
Penjepit Tabung reaksi berguna untuk menjepit tabung ketika melakukan reaksi, sudah sangat jelas.
Penjepit ini berbentuk menyerupai gunting yang terbuat dari bahan kayu untuk menghindari resiko bagian tubuh tabung reaksi bersinggungan dengan panas atau bahan-bahan kontaminasi bahaya lainnya.
20. Oven laboratorium
Oven laboratorium digunakan sebagai pengering alat-alat laboratorium sebelum digunakan.
Oven laboratorium juga digunakan untuk mengeringkan bahan basah atau digunakan pada pengujian bahan yang membutuhkan temperatur stabil.
Baca Juga : Contoh Biografi Diri Sendiri Singkat, Padat, dan Menarik
Kesimpulan
Pembahasan alat-alat laboratorium biologi secara umum beserta fungsinya.
Semoga Anda bisa memahami apa yang sudah dijabarkan di atas.
Semangat belajar!