Artikel kali ini akan membahas tentang sifat dan kebiasaan orang jawa yang perlu anda ketahui, terlebih jika pasangan atau teman dekat Anda adalah orang Jawa, sudah pasti anda membutuhkan informasi yang satu ini.
Menurut seorang ahli, masyarakat merupakan kesatuan kehidupan antara manusia yang terikat oleh suatu sistem adat dan istiadat.
Ada juga yang mendefinisikan masyarakat jawa terutama merupakan salah satu masyarakat yang hidup dan tumbuh dari perkembangan zaman dahulu sampai sekarang dengan keturunannya yang menggunakan bahasa Jawa di berbagai ragam dialek dan mendiami sebagian besar Pulau Jawa.
Kebiasaan orang jawa kental dengan tradisi dan juga budaya.
Tradisi dan budaya ini masih mendominasi tradisi dan budaya nasional di Indonesia karena populasi orang Jawa di Indonesia cukup besar dimana banyak orang Jawa yang menjadi tokoh negara dengan peran percaturan kenegaraan sejak zaman sebelum kemerdekaan sampai hari ini.
Sifat dan kebiasaan orang jawa
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, karena ada begitu banyak populasi orang Jawa di Indonesia, maka tidak asin jika kita sering mendengar nama-nama yang dekat dengan budaya Jawa begitu juga dengan istilahnya.
Seiring dengan perkembangan zaman, orang Jawa atau masyarakat Jawa tidak hanya mendiami pulau Jawa saja, ada juga yang menyebar di beberapa pulau di seluruh Indonesia.
Kebiasaan orang jawa memiliki karakteristik tersendiri daripada masyarakat suku lain yang menjadi ciri khas sehingga keaslian dari sifat dan kebiasaan orang jawa di manapun mereka berada tidak akan pernah hilang.
Penyebaran orang Jawa di seluruh wilayah di Indonesia dikarenakan adanya program transmigrasi yang dicanangkan oleh pemerintah, mengingat terlalu padat populasi manusia di pulau Jawa yang tidak seimbang dengan populasi di pulau-pulau lainnya di Indonesia.
Suyanto dalam bukunya dengan judul pandangan hidup Jawa menjelaskan bahwa karakteristik dan kebiasaan orang jawa berdasarkan budaya adalah toleran, akomodatif, relijius, optimis, dan non doktriner.
Sifat dan kebiasaan orang jawa melahirkan karakteristik kecenderungan yang khas bagi masyarakat Jawa misalnya:
- Percaya pada Tuhan Yang Maha Esa sebagai Sangkan Paraning Dumadi dengan segala sifat dan kebesaran-Nya.
- Idealis atau percaya kepada sesuatu yang bersifat immaterial atau bukan kebendaan.
- Bersifat adikodrati supernatural yang cenderung ke arah mistik.
- Mengutamakan hakikat dari pada segi formal dan ritual.
- Mengutamakan toleransi dan cinta kasih sebagai landasan pokok hubungan sesama manusia meskipun berbeda.
- Percaya kepada takdir dan cenderung bersikap pasrah.
- Memiliki sifat konvergen dan universal.
- Momot dan non sektarian.
- Lebih cenderung pada simbolisme, gotong royong, damai, rukun, dan kurang kompetitif karena tidak begitu mengutamakan materi dunia.
Di bawah ini beberapa sifat dan kebiasaan orang jawa yang perlu kita ketahui.
1. Pemalu, sungkan, tetapi ramah
Kebiasaan orang jawa ini tidak asing lagi, mereka terkenal memiliki sifat pemalu, sungkan, ramah atau lebih suka menyapa terlebih dahulu daripada disapa.
Kebiasaan orang jawa yang malu dan sungkan ini jika mereka berada di lingkungan yang baru, biasanya ketika disapa, mereka hanya akan menganggukkan kepala saja atau tersenyum.
Tetapi, lain halnya jika sudah kenal atau sudah akrab, biasanya orang Jawa akan lebih suka menyapa terlebih dahulu dan mengobrol berbagai topik yang asik dibicarakan.
Sifat orang Jawa yang suka menyapa bukan berarti mereka selalu berani memulai percakapan terlebih dahulu.
Hal ini kadang sedikit membuat keadaan jadi aneh, tetapi begitu situasi mulai mencair, mereka akan sangat asyik diajak ngobrol atau tukar pikiran.
2. Sopan dan santun
Kebiasaan orang jawa yang yang cukup terkenal lainnya adalah kebiasaan menjaga sopan dan santun, baik kepada yang lebih tua, teman sebaya, atau yang lebih muda.
Mereka cenderung menjaga etika ketika berbaur di lingkungan masyarakat.
Kebiasaan orang jawa merundukkan tubuh ketika berjalan didepan orang yang lebih tua atau yang dihormati sebagai wujud penghormatan dan sopan santun.
Merundukkan badan merupakan tanda seseorang menghargai orang lain dan bisa menempatkan posisi dirinya di manapun mereka berada.
Orang Jawa terkenal tahu bagaimana cara bersikap diberbagai kondisi dan lingkungan, misalnya ketika bertamu atau ketika menjadi seorang tuan rumah.
3. Kalem
Sifat dan kebiasaan orang jawa yaitu tidak tergesa-gesa, tenang, dan santai.
Orang Jawa lebih suka menyelesaikan masalah apapun dengan kalem.
Dalam hal pekerjaan, orang Jawa terkenal sebagai pekerja yang baik dan bisa mengerjakan jobdesk sesuai dengan apa yang diperintahkan.
Mereka memiliki dedikasi yang tinggi terhadap tanggungjawab yang mereka emban, selain itu orang Jawa juga disiplin dalam manajemen waktunya.
Kebiasaan orang jawa dalam berbicara juga tidak kasar, oleh karena itu, banyak perempuan Jawa yang terkenal dengan keanggunannya.
Orang Jawa juga suka berpikir positif di setiap keadaan sehingga segala bentuk permasalahan yang mereka hadapi bisa diselesaikan dengan kepala dingin.
4. Ramah
Hal ini tidak dipungkiri lagi bahwa sifat dan karakteristik asli orang Jawa adalah ramah, mereka suka melempar senyum terlebih dahulu kepada siapa saja.
Orang Jawa cenderung ramah kepada siapapun dan selalu berpikir positif tentang orang lain.
Umumnya mereka akan menyapu dikenalnya dengan sebutan “Pak, bu, mas, mbak, kak, atau, ibu”.
Meskipun terhadap orang yang baru dikenal, orang Jawa juga akan tetap ramah, sifat seperti membuat orang Jawa selalu disukai banyak orang dan membuat orang lain juga mudah mengingat karakteristik baik yang satu ini.
Baca Juga : Kebiasaan Orang Sunda : 10 Sifat dan Karakter Orang Sunda
5. Menghindari konflik
Di kehidupan sosial, mayoritas orang Jawa lebih suka menjadi penengah atau orang yang suka mengalah untuk menghindari konflik atau permasalahan yang berlarut-larut.
Jika mereka dihadapkan oleh suatu konflik, kebiasaan orang jawa lebih memilih diam ah atau mengalah, ini bukan berarti takut, tetapi mereka lebih tidak suka ada pertikaian apalagi pertumpahan darah.
Hal ini menjadi nilai positif jika anda berniat berumah tangga dengan orang Jawa karena mereka akan berusaha sekeras mungkin agar hubungan tetap harmonis.
6. Sederhana
Sederhanaan merupakan bagian dari karakteristik kental yang ada pada orang Jawa.
Mereka bukan orang yang suka neko-neko apa suka melakukan hal-hal aneh yang tidak perlu.
Kepribadiannya tidak glamor atau hanya sekadar mengutamakan penampilan yang bagi mereka hal tersebut sangat tidak perlu dilakukan.
Mereka cenderung lebih suka berpenampilan apa adanya dan bersikap berlebihan yang membuat perhatian dan memunculkan ketidaksukaan orang-orang.
Misalnya di lingkungan kerja, orang Jawa dikagumi karena kejujuran dan kesederhanaannya, maka tidak aneh Banyak orang Jawa yang menempati posisi prestisius.
Banyak orang menyukai karakter dan kepribadian seperti ini karena tidak suka membanggakan diri atau menyambungkan harta yang dimiliki.
Bagi orang Jawa, kesederhanaan adalah kepentingan untuk menjalankan kehidupan yang bahagia.
7. Pekerja keras
Kebiasaan orang jawa yaitu tidak memiliki sifat malas, orang Jawa terkenal memiliki sifat kerja keras dan kreatif.
Bisa kita lihat, di Jakarta atau di kota-kota perantauan, mayoritas pendatang yaitu orang Jawa.
Ada yang membuka usaha, berdagang, bekerja, atau melakukan pekerjaan lainnya asal bisa menghasilkan uang yang halal dan bisa menghidupi keluarga mereka.
Mereka akan melakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh, tidak boros, dan akan selalu mempertimbangkan untuk penggunaan uang secara bijaksana.
8. Menerima apa adanya
Ungkapan nerimo ing pandum Gusti yang artinya menerima apa yang sudah diberikan oleh Tuhan merupakan salah satu hal paling dari sifat dan kebiasaan orang jawa.
Mereka tidak suka melakukan hal-hal dan macam-macam, menerima apa adanya, dan tidak suka menuntut.
Kebiasaan orang jawa wa yang suka menerima kondisi apapun bisa sangat berguna dalam rumah tangga.
Contoh lainnya ketika mereka menghadapi cobaan atau permasalahan hidup, mereka akan belajar menerima atau legowo, ini bukan berarti pasrah, tetapi mereka selalu percaya pasti ada hikmah dari setiap kejadian yang dialami di dalam kehidupan ini yang bisa dijadikan pelajaran untuk kedepannya.
9. Gaya bicaranya lembut
Bahasa di seluruh Nusantara memiliki stratanya masing-masing, ada strata kasar, sedang, dan halus, begitu juga dengan bahasa Jawa.
Mereka akan berbicara dengan menggunakan strata halus ketika berbicara dengan orang yang lebih tua, juga menggunakan strata sedang atau ngoko atau ngoko alus untuk berbicara dengan yang seumuran.
Orang Jawa daerah Yogyakarta dan juga Solo terkenal memiliki gaya dan nada bicara yang lemah lembut serta anggun.
10. Terkenal memiliki banyak aturan dan larangan
Aturan dan larangan ini bisa dalam bentuk mitos atau fakta yang ada di kehidupan nyata berdasarkan logika atau mitos yang dipercaya di kehidupan sosial masyarakat.
Ini merupakan aturan tatanan kehidupan agar masyarakat selaras secara vertikal dan horizontal dengan Tuhan dan kehidupan sesama.
Adanya mitos sebagai larangan dari perbuatan yang yang tidak diinginkan bertujuan untuk menjaga nilai kesopanan dan unggah-ungguh.
Yang paling sering diucapkan adalah ora ilok ngombe karo ngadeg yang artinya tidak baik minum sambil berdiri, ini merupakan anjuran yang baik agar minum sambil duduk.
Pantangan atau larangan ini sebenarnya memiliki nilai filosofis yang baik untuk menjaga seseorang dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Maka tidak heran jika orang Jawa memiliki banyak pantangan.
Baca Juga : Kebiasaan Orang Maluku : 10 Sifat dan Karakteristik
Kesimpulan
Sekian penjelasan tentang kebiasaan orang jawa yang perlu anda ketahui, sebenarnya masih banyak kebiasaan orang jawa yang tidak kalah penting.
Misalnya memiliki tata bahasa berdasarkan nilai kesopanan, mudah bergaul dan membawa, memiliki kepribadian yang luwes, suka menolong dan berkumpul, memegang erat tradisi dan juga budaya kebiasaan Muluk atau makan dengan menggunakan tangan langsung, dan memiliki filosofi hidup mengalir seperti air.
Semoga kita bisa mengambil nilai positif dari kebiasaan orang jawa yang disebutkan di atas.
Kebiasaan orang jawa ini bisa menjadi keragaman dan kekayaan budaya yang ada di nusantara, namun perbedaan bukan berarti kita saling menjatuhkan, tetapi justru membuat kita untuk tetap saling menjaga dan menghargai perbedaan tersebut.
Terima kasih sudah membaca artikel ini.