Alat ukur fisika bisa membantu anda untuk melakukan pengukuran yang tepat dalam dunia fisika.
Fisika adalah ilmu kuantitatif yang bergantung pada pengukuran akurat dan sifat mendasar seperti waktu, massa, suhu, dan panjang.
Agar pengukuran ini bersifat akurat dan juga tepat, diperlukan instrumen pengukuran seperti meteran, jangka sorong, mikrometer sekrup, termometer, dan saldo triple balok.
Untuk Anda yang masih duduk di bangku SMA dan masuk ke dalam kelas IPA, anda perlu memahami cara menggunakan alat ukur fisika ini dengan benar.
Dengan menggunakan cara benar, anda bisa mencapai akurasi tertinggi dari pengukuran yang Anda lakukan.
Daftar 5 Alat Ukur Fisika Lengkap dengan Fungsinya
Alat ukur fisika ada banyak macamnya, kali ini akan membahas beberapa alat ukur yang bisa anda ketahui lewat artikel berikut ini.
1. Alat ukur panjang
Alat ukur panjang diantaranya penggaris atau mistar, mikrometer sekrup, dan jangka sorong.
Alat-alat tersebut adalah alat ukur panjang yang bisa dipakai dan disesuaikan dengan tingkat ketelitian yang anda inginkan.
Dari ketiganya, mikrometer sekrup adalah yang paling memiliki ketelitian paling tinggi.
Berikut cara penggunaan ketiga alat ukur panjang yang sudah disebutkan di atas.
Meteran atau rol meter
Meteran biasa digunakan oleh seorang tukang bangunan atau ahli teknik sipil atau tukang kayu ataupun petugas pengukur tanah.
Panjang meteran berkisar 7 meter hingga 50 meter yang digunakan untuk mengukur panjang jalan misalnya.
Ketelitian meteran sama seperti penggaris atau mistar yakni 0,05 mm dengan skala terkecilnya yaitu 1 mm.
Penggaris atau mistar
Penggaris memiliki skala pengukuran terkecil yaitu 1 mm.
Sesuai dengan jarak goresan terkecil yang bisa anda gunakan, penggaris memiliki ketelitian pengukuran 0,5 mm.
Ukuran ini sebesar setengah dari skala terkecil yang dimiliki oleh penggaris yang Anda gunakan.
Mikrometer sekrup
Mikrometer sekrup memiliki dua skala yaitu skala utama dan skala nonius.
Skala utama bisa anda lihat dari silinder lingkaran dalam, sedangkan skala nonius dari silinder lingkaran luar.
Mikrometer sekrup memiliki ketelitian sebesar 0,01 mm yang bisa digunakan untuk mengukur tebal selembar kertas atau diameter kawat yang sangat tipis.
Jangka sorong
Jangka sorong memiliki dua skala yang terdiri dari rahang tetap sebagai penunjuk skala utama dan rahang Sorong yang bisa digeser sebagai penunjuk skala nonius.
Rahang Sorong memiliki 10 Skala nonius dimana panjang 10 skala nonius yaitu 9 mm.
Ini artinya Panjang 1 skala nonius = 0,9 mm.
1 skala Utama = 1 mm.
Jadi bisa disimpulkan, selisih skala utama dengan skala nonius yaitu 1mm – 0,9 mm = 0,1 mm.
2. Alat ukur waktu
Alat ukur waktu tentu saja digunakan untuk mengukur waktu.
Satuan waktu internasional adalah second atau detik.
Berikut beberapa alat ukur waktu:
Jam
Jam terdiri dari dua jenis yaitu jam mekanik dan jam digital.
Jarum jam mekanik digerakkan oleh energi mekanik sedangkan jam digital digerakkan oleh sebuah kristal kuarsa.
Kelemahan jam mekanik dan digital adalah jarum jamnya selalu bergerak sehingga sulit dibaca dengan teliti.
Jam bisa bekerja sepanjang sumber energinya masih terpenuhi.
Ketelitian jam adalah mulai dari 0,1 detik hingga 1 detik.
Jam seperti yang sudah kita ketahui merupakan alat ukur waktu paling populer dan memiliki kiki dan macam yang beragam.
Contohnya jam tangan, the Mechanic, jam digital, jam dinding, jam analog, dan lain sebagainya.
Stopwatch
Stopwatch digunakan untuk mengukur waktu dalam range tertentu.
Kalender sistem penanggalan merupakan alat ukur waktu untuk jangka waktu yang relatif lama mulai dari hitungan hari, bulan, tahun, abad, hingga Millenium.
Jam pasir
Jam pasir merupakan alat ukur di zaman dahulu yang terbuat dari kata dengan menggunakan media pasir sebagai alat ukur waktunya.
3. Alat ukur massa
Massa adalah zat yang terkandung dalam suatu benda.
Satuan benda dalam satuan internasional adalah kg.
Massa memiliki ukuran yang selalu sama dimanapun massa suatu benda tersebut diletakkan.
Alat pengukur massa disebut neraca.
Beberapa jenis neraca diantaranya neraca ohaus, neraca pasar, neraca langkan, raja elektronik, dan neraca lengan.
Masing-masing jenis neraca tersebut memiliki fungsi yang berbeda.
Neraca yang paling sering digunakan dalam ilmu fisika adalah neraca dengan menggunakan tiga lengan.
Neraca tiga lengan terdiri dari lengan paling depan yang digunakan untuk membuat nilai satuan, lengan Tengah digunakan untuk membuat Nilai puluhan, dan lengan paling belakang digunakan untuk membuat Nilai ratusan.
Berikut ini beberapa jenis alat ukur massa yang ada di kehidupan sehari-hari.
Neraca ohaus
Neraca ohaus memiliki skala terkecil 0,1 gram dan digunakan untuk mengukur beban maksimal hingga 1 kg.
Neraca ohaus biasanya digunakan untuk mengukur benda benda kecil yang ada di laboratorium.
Neraca dua lengan dan tiga lengan
Alat ukur fisika yang satu ini memiliki ketelitian yang lebih dibandingkan dengan timbangan pasar yang ada pada umumnya.
Disebut neraca dua lengan dikarenakan neraca ini memiliki dua lengan utama, begitu juga dengan neraca tiga lengan.
Neraca tiga lengan memiliki pengukuran yang jauh lebih teliti atau presisi daripada neraca dua lengan.
Timbangan pasar
Timbangan ini merupakan alat yang paling banyak digunakan oleh para pedagang yang terdiri dari dua bagian utama.
2 bagian ini yakni bagian tempat benda diletakkan dan bagian yang lainnya adalah bagian anak timbangan dengan kapasitas ukur maksimal 15 sampai dengan 20 kg.
Timbangan kamar mandi
Ini bukan alat ukur fisika yang ada di sekolah atau laboratorium, tetapi alat ukur massa yang satu ini merupakan alat ukur yang ada di kehidupan sehari-hari.
Timbangan kamar mandi merupakan sebutan paling umum dari timbangan badan yang kita sering gunakan.
Biasanya maksimal timbangan ini dapat menahan beban hingga 180 kg.
Timbangan gantung
Seperti halnya timbangan pasar, timbangan gantung juga Sering kita temui di pasar tradisional atau di posyandu.
Kapasitas ukur maksimal timbangan gantung yaitu sampai 150 kg.
Cara menggunakan timbangan gantung adalah dengan membungkus barang atau Wardah yang kemudian dikaitkan ke pengait yang ada di timbangan gantung.
Lalu anda hanya perlu menstabilkan antara pemberat di lengan sebelah kanan dan juga di sebelah kiri.
4. Alat ukur fisika pengukur suhu
Termometer air raksa merupakan alat ukur suhu badan yang paling umum.
5. Alat ukur fisika untuk besaran kuat arus listrik
Alat ini digunakan untuk mengukur kuat arus listrik yang dinamakan amperemeter.
Amperemeter akan dipasang secara seri.
Selain amperemeter, ada juga alat pengukur listrik yang bernama voltmeter.
Voltmeter memiliki fungsi sebagai pengukur tegangan listrik.
Yang paling biasa dijual di pasaran adalah avometer dengan fungsi untuk mengukur kuat arus, tegangan, dan hambatan arus listrik.
Kesimpulan
Sekian artikel mengenai alat ukur Fisika beserta fungsinya.
Semoga mudah dipahami, terima kasih.