Artikel kali ini akan membahas tentang pengertian gempa bumi meliputi jenis, penyebab, dan parameter dari gempa bumi yang terjadi.
Gempa bumi merupakan getaran bumi Akibat adanya pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba sehingga memberikan dampak yang bisa dirasakan hingga ke permukaan bumi.
Penyebab gempa bumi bisa berubah dinamika bumi tektonik, aktivitas gunung berapi, akibat adanya meteor yang jatuh ke bumi, longsoran di bawah permukaan air laut, atau ledakan bom di bawah permukaan tanah.
Besarnya getaran gempa bumi bisa saja beragam mulai dari getaran yang sangat kecil hingga sulit dirasakan sampai dengan guncangan yang sangat besar hingga mampu meruntuhkan bangunan dan daratan.
Untuk pembahasan selengkapnya mengenai pengertian gempa bumi, simak pembahasan artikel di bawah ini.
Pengertian gempa bumi
Gempa bumi merupakan salah satu dari berbagai macam bencana alam yang sering terjadi di seluruh dunia jika penanganan maupun mitigasi yang dilakukan tidak baik dan tidak sempurna bisa jadi menimbulkan lebih banyak ancaman korban jiwa dan korban materi.
Gempa bumi terjadi jika adanya penumpukan energi di batas lempeng yang bersifat sebagai berikut:
- Konvergen atau bertumbukan
- Divergen atau saling menjauh
- Transform atau berpapasan
- Berada pada sesar atau patahandan blok batuan yang tidak mampu lagi menahan batas elastisitas
Karena hal tersebut, energi akan dilepaskan dengan sejumlah energi dalam bentuk rangkaian gelombang seismik yang kita kenal dengan gempa bumi.
Baca Juga : 11 Tugas Resepsionis dan Tanggung Jawabnya
Arief
Pengertian gempa bumi adalah getaran asli yang bersumber dari dalam perut bumi kemudian merambat ke permukaan bumi karena adanya rekahan bumi atau pecahan yang bergeser dengan keras.
Penyebab dari gempa bumi bisa berubah dinamika bumi atau gempa tektonik, aktivitas gunung berapi, akibat adanya meteor yang jatuh, longsoran di bawah permukaan air laut, dan ledakan bom nuklir di bawah permukaan tanah.
Noor
Pengertian gempa bumi merupakan Getaran yang terjadi karena adanya pelepasan energi yang sudah terkumpul dalam waktu lama secara tiba-tiba di mana batuan mengalami deformasi.
Besarnya gelombang akibat gempa bumi bisa beragam mulai dari gelombang yang sangat kecil hingga gelombang yang sangat besar.
BMKG
Pengertian gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi karena pelepasan energi di dalam perut bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahan lapisan batuan di kerak bumi.
Akumulasi dari energi tersebut menyebabkan terjadinya gempa bumi yang dihasil adanya pergerakan lempengan tektonik lapisan bumi di mana energi yang dihasilkan akan dipancarkan ke segala arah berupa gelombang gempa bumi yang efeknya bisa dirasakan hingga ke permukaan bumi.
Jenis-jenis gempa bumi
Setelah memahami pengertian gempa bumi, berikut ini pengelompokan gempa bumi berdasarkan sumber penyebabnya yang terbagi menjadi 4 kelompok, antara lain:
1. Gempa bumi vulkanik
Jenis gempa bumi yang satu ini terjadi karena adanya aktivitas magma di gunung berapi yang terjadi sebelum gunung berapi meletus.
Jika gunung berapi tersebut masih aktif dan keaktifannya masih tinggi, maka ledakan yang ditimbulkan juga akan lebih dahsyat.
Gempa bumi vulkanik biasanya hanya dirasakan sekitar gunung berapi tersebut saja.
2. Gempa bumi tektonik
Jenis gempa bumi tektonik dikarenakan adanya aktivitas pergeseran lempengan tektonik di kerak bumi secara mendadak yang memiliki kekuatan yang sangat kecil hingga sangat besar.
Gempa bumi tektonik banyak menimbulkan kerusakan dan bencana alam di bumi karena getarannya mampu berjalan ke seluruh bagian bumi dan mengakibatkan banyak kerusakan.
3. Gempa bumi runtuhan
Gempa bumi Jenis ini terjadi di daerah kapur ataupun daerah pertambangan dan jarang terjadi serta bersifat lokal.
4. Gempa bumi buatan
Gempa bumi buatan merupakan gempa bumi yang disebabkan karena adanya aktivitas manusia seperti ledakan dinamit, ledakan nuklir, atau pukulan palu yang dipukulkan ke permukaan bumi secara terus-menerus.
Gempa bumi digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan kekuatan atau magnitudo dari gempa bumi, diantaranya:
- Gempa bumi sangat besar dengan kekuatan magnitudo lebih besar dari 8 skala richter.
- Gempa bumi besar dengan kekuatan magnitudo antara 7 hingga 8 skala richter.
- Gempa bumi merusak dengan kekuatan magnitudo antara 5 hingga 6 skala richter.
- Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo antara 4 hingga 5 skala richter.
- Gempa bumi kecil dengan kekuatan magnitudo antara 3 hingga 4 skala richter.
- Gempa bumi mikro dengan kekuatan magnitudo antara 1 hingga 3 skala richter.
- Gempa bumi ultra mikro dengan kekuatan magnitudo lebih kecil dari 1 skala richter.
Gempa bumi berdasarkan kedalaman sumber gempanya terbagi menjadi tiga jenis, antara lain:
- Gempa bumi dalam dengan kedalaman sumber gempa lebih dari 300 km.
- Gempa bumi menengah dengan kedalaman sumber gempa antara 60 hingga 300 km.
- Gempa bumi dangkal dengan kedalaman sumber gempa kurang dari 60 km.
Penyebab terjadinya gempa bumi
Berdasarkan pengertian gempa bumi di atas, kita bisa menyimpulkan teori penyebab gempa bumi menurut teori lempeng tektonik yang mana kerak bumi akan terpecah pecah menjadi beberapa bagian yang disebut dengan lempengan.
Lempengan tersebut bergerak dengan arah dan kecepatan yang berbeda-beda.
Pergerakan lempengan ini dikarenakan adanya arus konveksi yang terjadi di lapisan litosfer dan astenosfer.
Lapisan litosfer memiliki densitas yang lebih besar, mudah patah, dan memiliki sifat kaku, sedangkan lapisan astenosfer memiliki densitas yang lebih kecil, bersuhu tinggi, dan kental.
Karena adanya gerakan perputaran bumi yang terjadi secara terus-menerus sehingga menimbulkan arus di astenosfer yang bersuhu tinggi.
Arus ini disebut dengan arus konveksi yang bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah di mana gerakan astenosfer akan menggerakkan litosfer yang mengapung di atasnya.
Karena gerakan tersebut mengakibatkan litosfer berupa lempengan-lempengan yang terus bergerak.
Terdapat tiga kemungkinan pergerakan lempengan tektonik relatif yang terjadi di lempengan lainnya, diantaranya:
- Jika kedua lempengan saling menjauhi (spreading)
- Jika kedua lempengan saling mendekati (collision)
- Jika kedua lempengan saling bergeser (transform)
- Jika kedua lempengan saling bertumbukan sehingga mengakibatkan tegangan (stress)
Tegangan yang terjadi secara terus-menerus melewati batas kekuatan kulit bumi bisa mengakibatkan terjadinya patahan di daerah kulit bumi yang terlemah.
Kulit bumi yang patah akan melepaskan banyak energi untuk kembali ke keadaan yang semula, peristiwa pelepasan energi ini disebut dengan gempa bumi.
Indonesia merupakan salah satu wilayah yang aktif mengalami gempa bumi karena letaknya berada pada pertemuan tiga lempeng tektonik utama dan satu lempeng tektonik kecil.
Tiga lempeng tektonik utama dan 1 lempeng tektonik kecil tersebut diantaranya:
- Lempeng tektonik Indo-Australia
- Lempeng Eurasia
- Lempeng Pasifik
- Lempeng kecil Filipina
Lempeng Indo-Australia yang bergerak di bawah lempeng Eurasia, kemudian di bawahnya terdapat lempeng Pasifik yang bergerak ke arah barat.
Pertemuan lempengan tektonik Indo-Australia tersebut berada di laut dan menjadi sumber gempa dangkal di mana gerakan itu menyusul ke arah utara hingga ke bagian barat berturut-turut arah utara di sekitar pulau Jawa hingga Nusa Tenggara yang merupakan sumber gempa menengah dan dalam.
Parameter gempa bumi
Berdasarkan pengertian gempa bumi, ada beberapa parameter gempa bumi yang bisa kita ketahui, antara lain:
1. Waktu terjadinya gempa bumi
Waktu terjadinya gempa bumi menunjukkan waktu pelepasan akumulasi energi yang ada di sumber gempa bumi.
2. Epicentrum atau episenter
Episentrum merupakan titik di permukaan bumi sebagai refleksi tegak lurus dari kedalaman sumber gempa bumi atau hiposentrum.
Posisi episentrum tersebut akan ditandai dalam sistem koordinat bola bumi atau sistem koordinat geografis yang dinyatakan ke dalam derajat lintang dan bujur.
3. Kedalaman sumber gempa
Kedalaman ini merupakan jarak yang dihitung tegak lurus dari permukaan bumi di mana kedalaman sumber gempa terbagi menjadi 3 zona yaitu:
- Dangkal
- Menengah
- Dalam
4. Magnitudo gempa
Magnitudo gempa adalah kekuatan gempa bumi yang menggambarkan besaran energi yang terlepas ketika gempa bumi terjadi dan bisa diamati lewat alat seismograf.
Satuan umum yang digunakan di Indonesia adalah skala Richter yang bersifat logaritmik dan diukur berdasarkan amplitudo serta periodee fase gelombang tertentu.
Baca Juga : Contoh Benda Berbentuk Segitiga yang Sering Kita Temui
Kesimpulan
Demikian penjelasan pengertian gempa bumi beserta jenis, penyebab, dan parameter gempa bumi yang bisa kami sampaikan di website ini.
Semoga pembahasan penjelasan pengertian gempa bumi kali ini bisa membantu anda mendapatkan informasi secara lengkap.
Terima kasih sudah berkunjung dan sampai jumpa lagi di pembahasan artikel bermanfaat selanjutnya.