Artikel kali ini akan membahas fungsi dan proses manajemen yang harus anda ketahui.
Seorang mahasiswa bisnis dan ekonomi, pengetahuan terkait fungsi dan proses manajemen sangat penting untuk dipelajari.
Bukan hanya dalam dunia bisnis dan ekonomi, fungsi dan proses manajemen juga bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya saja menggunakan fungsi dan proses manajemen dalam pengolahan sistem kerja pada diri sendiri.
Untuk informasi lebih lengkap, silakan simak ulasan di bawah ini.
Fungsi dan proses manajemen
Fungsi dan proses manajemen merupakan pengelolaan usaha sebagai proses pencapaian tujuan organisasi melalui tahapan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian sumber daya manusia dan sumberdaya lainnya yang dimiliki oleh usaha atau bisnis.
Fungsi dan proses manajemen ini memerlukan aktivitas kegiatan bisnis yang dilakukan dengan cermat sehingga mampu memberikan keuntungan bagi pemilik modal.
Perusahaan yang mampu mengelola fungsi dan proses manajemen dengan baik akan berkembang dan memperoleh kesuksesan, begitu juga sebaliknya.
Dalam fungsi dan proses manajemen terdapat peran manajer yang berguna untuk menjalankan aktivitas organisasi pada umumnya, yaitu:
1. Peran interpersonal
Peran ini dilakukan oleh manajer berhubungan dengan karyawan dan orang di sekitarnya.
Peran interpersonal meliputi figurehead, leader, dan liaison.
2. Peran informasi
Manajer berperan dalam dan penerima dan penyebar informasi yang berkaitan dengan sistem organisasi di dalam perusahaan.
Peran ini meliputi monitor, disseminator, dan spokeperson.
3. Peran pengambilan keputusan
Sebagai pemimpin Anda harus dapat mengambil keputusan yang tepat karena peran manajer berikut ini meliputi entrepreneur, disturbance handler, dan resource allocator.
Fungsi manajemen
1. Perencanaan
Perencanaan adalah fungsi awal dari sebuah manajemen yang dimulai dari penetapan tujuan kemudian menetapkan perencanaan untuk mencapai tujuan tersebut.
Perencanaan berhubungan dengan tujuan yang akan dicapai di masa mendatang.
Berdasarkan rentang waktu pencapaiannya, organisasi dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
Tujuan jangka pendek
Tujuan ini disusun untuk waktu kurang dari 1 tahun yang berhubungan dengan operasional rutin organisasi.
Setelah anda berhasil menetapkan tujuan organisasi, anda memerlukan perencanaan kegiatan yang jelas untuk mencapai tujuan tersebut.
Tujuan jangka menengah
Tujuan ini memerlukan waktu yang lebih cepat pencapaiannya dan biasanya merupakan penjabaran dari tujuan jangka panjang yang dicoba pada waktu rentang yang lebih singkat.
Periode tujuan jangka menengah biasanya 1 hingga 5 tahun.
Tujuan jangka panjang
Tujuan ini dibuat untuk jangka waktu yang cukup lama biasanya 5 tahun dan merupakan paduan organisasi untuk berkembang dan menjadi perusahaan seperti apakah.
Berikut tingkatan rencana kegiatan organisasi dibagi dalam tiga tingkatan yaitu:
Rencana operasional
Berhubungan langsung dengan kegiatan operasional protein sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek organisasi.
Contohnya pembentukan staf dan pengorganisasian.
Rencana taktis
Rencana dengan waktu lebih pendek dan menerapkan rencana strategik yang disusun oleh perusahaan.
Perencanaan ini biasanya melibatkan tingkatan manajemen.
Rencana strategik
Berisi tentang alokasi sumber daya yang dimiliki organisasi dan langkah yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan jangka panjang.
Rencana ini disusun oleh pimpinan organisasi yang merupakan sisi perusahaan di masa datang untuk tujuan yang dicapai dalam jangka panjang.
2. Pengarahan
Pengarahan memiliki fungsi manajemen untuk memberikan panduan dan panutan kepada Karya sehingga kegiatan operasional berjalan sesuai dengan yang diinginkan.
Pengarahan berkaitan dengan kepemimpinan seseorang terhadap orang lain dan membentuk suasana kondusif dan dinamis sehingga karyawan termotivasi untuk bekerja dan mencapai tujuan organisasi.
3. Pengendalian
Pengendalian adalah bentuk pengawasan dan kontrol manajemen terhadap kegiatan operasional organisasi.
Apakah sudah sesuai dengan rencana yang ditetapkan atau belum, oleh karena itu, adanya pengendalian mencegah kegagalan dengan cara mengamati kinerja organisasi secara keseluruhan.
Pengendalian juga memerlukan evaluasi apabila diperlukan.
Fungsi pengendalian berawal dari penetapan standar penilaian, kemudian pengukuran kinerja kegiatan sesuai dengan standar, terakhir melakukan koreksi dan perbaikan bila diperlukan.
Pengendalian mencegah adanya kegagalan dengan memonitori kinerja Individual, departemen, divisi, dan keseluruhan.
Fungsi ini berusaha mencegah timbulnya terjadinya permasalahan, mendefinisikan masalah yang timbul dan kemudian mencari solusi pemecahan secepat dan seefektif mungkin.
Baca Juga : Jenis dan Bentuk Badan Usaha: Pengertian, Bentuk, Macam Badan Usaha
Level manajemen
Fungsi dan proses manajemen yang berikutnya yaitu level manajemen yang terbagi menjadi 3 tingkatan, yaitu:
1. Manajer Puncak atau top manager
Bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap kinerja dan anggaran.
Menentukan tujuan strategis jangka panjang dan membuat rencana strategis perusahaan.
2. Manajer menengah atau middle Manager
Mewakili manajer puncak untuk mengawasi kegiatan operasional perusahaan.
Menyampaikan tujuan strategis dan rencana strategis kepada manajer yang ada di bawahnya.
Bertanggung jawab untuk mengawasi manajer lini.
Mengelola tujuan jangka menengah dan mengimplementasikan rencana taktis organisasi.
3. Manajer Lini atau First Line Manager
Bertanggung jawab mengawasi kinerja karyawan organisasi dan secara langsung berhubungan dengan karyawan.
Berhubungan dengan kegiatan operasional rutin dalam organisasi.
Bertanggung jawab memastikan bahwa kegiatan organisasi berjalan lancar.
Keterampilan manajemen
Fungsi dan proses manajemen memerlukan keterampilan agar pekerjaan dapat berjalan secara efektif.
Keterampilan-keterampilan ini merupakan keterampilan khusus yang dibutuhkan, adapun keterampilan tersebut diantaranya:
1. Keterampilan teknis
Berhubungan dengan pengetahuan dan kemampuan manajer memahami dan menjalankan proses produksi ataupun operasi.
Contohnya manajer akuntansi memahami konsep dan kemampuan sistem akuntansi dan laporan keuangan.
2. Keterampilan interpersonal
Kemampuan manajer dalam mengelola dan membina hubungan dengan pihak lain secara efektif.
Contoh kemampuan manajer memotivasi karyawan dalam bekerja.
3. Keterampilan konseptual
Mengacu pada kemampuan manajer menjabarkan situasi lingkungan organisasi dan menjabarkan ide yang dirangkum dalam suatu solusi ataupun gambaran kegiatan organisasi di masa mendatang.
Keterampilan ini menyangkut kemampuan mengidentifikasi, menemukan alternatif solusi, dan memilih alternatif terbaik bagi organisasi.
Proses manajemen
1. Struktur organisasi
Struktur organisasi adalah pengaturan kerja dan tanggung jawab dalam organisasi dalam menerapkan, proses, dan fungsi manajemen.
Struktur organisasi memiliki fungsi membantu mewujudkan tujuan bisnis dengan cara mengatur pekerjaan.
Di dalamnya terdapat fungsi serta tanggung jawab yang sudah ditentukan dan termuat di dalam suatu bagan organisasi.
Struktur ini ini termuat antar bagian dari organisasi atau disebut juga rantai komando.
2. Konsep dasar struktur organisasi
Fungsi dan proses manajemen berikut ini melibatkan dua tahap:
Spesifikasi jabatan
Proses identifikasi pekerjaan spesifik dan merancang orang untuk menjalankan tugas tersebut.
Departemenisasi
Pekerjaan dikelompokkan ke dalam unit-unit logis yang terbagi dalam 5 bentuk manajemen yaitu:
- Departemenisasi berdasarkan pelanggan
- Departemenisasi produk
- Departemenisasi berdasarkan proses
- Departemenisasi berdasarkan Geographic
- Departemenisasi berdasarkan fungsi
Pengembangan hierarki dalam struktur organisasi terdiri dari 3 proses, yakni:
- Pemberian tugas
- Pelaksanaan tugas
- Pendistribusian wewenang
Tiga bentuk wewenang dalam suatu organisasi:
- Wewenang lini
Mengalir dari atas dan ke bawah rantai komando.
- Wewenang staf
Wewenang yang berdasarkan keahlian berupa tugas.
- Wewenang komite dan kelompok
Diberikan kepada komite atau tim kerja yang terlibat operasional perusahaan.
Bentuk struktur organisasi
Pembahasan fungsi dan proses manajemen selanjutnya yaitu struktur organisasi suatu perusahaan yang terbentuk atas 4 dasar, yaitu:
1. Struktur organisasi fungsional
Bentuk organisasi bisnis yang wewenangnya ditentukan oleh fungsi dan aktivitasnya dasar.
Contohnya pemasaran, operasional, sumber daya manusia, dan keuangan.
2. Struktur organisasi divisional
Struktur organisasi berdasarkan divisi yang beroperasi sebagai ritmis dan bersifat otonom di bawah naungan koperasi yang lebih besar.
Contohnya Departemen produksi atau Departemen pemasaran.
3. Struktur organisasi matriks
Struktur organisasi berdasarkan kelompok dan anggota kelompok terhadap dua manajer atau lebih di manakah keahlian di dalamnya terdapat keahlian fungsional dan orientasi produk atau proyek yang dikerjakan.
4. Struktur organisasi internasional
Struktur yang berkembang karena bisnis memasuki pasar internasional dan dikembangkan melalui respon kebutuhan produksi, pembeli, dan penjual di pasar global.
Piring dengan perkembangan zaman, lingkungan bisnis juga semakin berkembang dengan persaingan yang semakin ketat.
Perusahaan pun perlu mengembangkan bentuk struktur organisasinya dalam menjalankan peran, fungsi dan proses manajemen yang baru, misalnya:
Organisasi tanpa batas
Struktur ini batasan-batasan tradisional diminimalkan atau dihapuskan.
Organisasi tim
Struktur ini mengandalkan keberadaan tim-tim berbasis proyek dengan sedikit hierarkis fungsional.
Biasanya dalam struktur organisasi tim, individu Akan berpindah dari satu titik ke titik yang lain karena adanya tuntutan proyek dan keterampilan.
Organisasi virtual
Organisasi yang memiliki sedikit struktur formal tetapi banyak karyawan tetap, sedikit staf, dan tidak banyak fasilitas administratif.
Tujuannya adalah untuk menyesuaikan perubahan kebutuhan dan situasi, oleh karena itu, manajer akan mempekerjakan karyawan sementara, fasilitas tertentu, atau menggunakan tenaga luar untuk dukungan pelayanan.
Organisasi pembelajaran
Organisasi yang berfungsi untuk memudahkan pembelajaran dan pengembangan karyawan sambil terus mengubah diri memenuhi permintaan dan kebutuhan.
Peningkatan bakat dan keterampilan tanpa pengetahuan ini diperlukan sebagai strategi untuk perbaikan berkala secara terus-menerus.
Baca Juga : Contoh CSR perusahaan di Indonesia
Kesimpulan
Bagian penjabaran ulasan terkait fungsi dan proses manajemen.
Semoga artikel ini mampu memberikan informasi dan pengetahuan yang anda butuhkan.
Sampai jumpa lagi di artikel berikutnya.